Membesarkan anak memang bukan perkara gampang. Sering kita jumpai mitos-mitos yang beredar mengenai cara membesarkan anak, salah satunya mitos mengenai makanan bayi. Dalam memberikan makanan untuk si kecil, kita tentunya sering bersikap ekstra hati-hati, sehingga kadang kita termakan oleh mitos yang beredar.

Apa saja mitos makanan bayi tersebut?

  1. Menyembunyikan sayur pada makanan bayi

Mitos menyembunyikan sayur pada makanan bayi agar dia menyukai sayur ini adalah mitos yang sudah ada dari dahulu. Kebiasaan ini bukan kebiasaan yang baik karena cara ini membuat si kecil tidak sadar rasa dan manfaat sayur. Apalagi jika terbawa sampai besar, ia akan semakin sulit untuk makan sayur. Sehingga yang sebaiknya dilakukan adalah justru menunjukkan, mengenalkan dan memberitahu manfaatnya dengan bahasa sederhana.

  1. Tidak boleh menambahkan perasa

Memang makanan bayi tidak boleh ditambah perasa? Wah, mitos ini kurang tepat. Dalam proses pengenalan berbagai hal dalam hidupnya, bayi perlu dikenalkan dengan berbagai jenis rasa sejak dini. Perasa seperti gula dan garam tambahan bisa-bisa saja diberikan, asal dalam takaran yang cukup.

  1. Bayi tidak boleh makan telur

Telur bisa dikenalkan pada bayi sejak dini karena merupakan sumber protein yang baik. Bayi akan terkena kolesterol tinggi jika diberikan telur adalah mitos. Namun, pastikan dulu ya bahwa si kecil tidak alergi telur.

  1. Kenalkan sayur dulu baru buah

Tidak ada urutan khusus dalam mengenalkan makanan pada bayi. Yang perlu diperhatikan hanyalah kepadatan makanan seiring perkembangan tubuhnya. Sehingga mengenalkan sayur terlebih dahulu baru buah merupakan mitos. Kenalkan berbagai jenis makanan pada si kecil, buatlah ia belajar lebih banyak hal untuk perkembangannya.

  1. Bayi diberikan jus buah sejak dini

Berdasarkan pedoman baru American Academy of Pediatrics, bayi yang belum genap setahun tidak disarankan mengonsumsi jus buah. Berbeda dengan potongan buah, jus buah mengandung kalori tinggi dan gula, serta rendah serat. Selain itu pembuatan jus justru membuat nutrisi yang di dalamnya tidak optimal.

  1. Jangan memberikan santan pada MPASI

Apakah boleh menggunakan santan di makanan pendamping ASI? Oh tentu saja boleh. Selain membawa rasa gurih alami, santan memberikan nutrisi karena santan merupakan sumber lemak, protein dan berbagai vitamin lainnya. Pastikan saja Sahabat KARA memilih santan yang berkualitas dan aman seperti Santan KARA, serta memberikannya dalam takaran yang cukup untuk si kecil.

Dari berbagai mitos di atas, mana yang sering kamu temukan Sahabat KARA? Ingat, namanya mitos itu bukan fakta. Jadi selalu konsultasikan pada DSA-mu untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik lagi ya.

Share