Sahabat KARA pernah ga sih merasa bingung ketika Si Kecil sulit tidur saat malam hari?
Bagi beberapa orangtua, menidurkan anak adalah perjuangan yang memakan waktu berjam-jam. Sementara beberapa lainnya harus bangun tengah malam untuk membantu anak mereka kembali tidur. Masalah anak tidak bisa tidur nyenyak adalah momok yang sering membuat orangtua stres dan cemas. Terlebih, anak memerlukan waktu tidur yang cukup, untuk menunjang tumbuh kembangnya. Ditambah lagi sahabat KARA sudah menahan kantuk karena lelah melewati aktivitas seharian yang panjang, ingin rasanya cepat-cepat bisa beristirahat dengan tenang tanpa harus khawatir si kecil rewel atau tidak bisa tidur. Ikuti tips berikut supaya pola tidur anak semakin teratur dan memiliki pola tidur yang sehat.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sleep Medicine Reviews, mencoba menguak kemungkinan penyebab anak tidak bisa tidur. Mencakup penelitian selama lebih dari 30 tahun, para peneliti mengidentifikasi 10 alasan terbesar masalah tidur yang terjadi pada anak-anak usia satu hingga 10 tahun.
Dengan mengidentifikasi hampir 60 faktor yang dapat berperan, dari 98 penelitian. Sepuluh dari faktor-faktor tersebut didukung dalam beberapa penelitian yang ketat. Faktor-faktor ini termasuk dalam tiga “lensa” yang dapat digunakan untuk memahami dari mana masalah tidur anak-anak berasal, yakni biologis, psikologis, dan lingkungan. Berikut ini dijelaskan satu-persatu:
- Faktor Biologis
Ada dua alasan mengapa anak-anak mengembangkan masalah tidur yang berasal dari faktor biologis mereka, yaitu temperamen dan usia. Temperamen, atau watak, adalah kepribadian yang dimiliki seseorang.
Bayi yang tampak lebih rewel atau mudah tersinggung akan kesulitan merespons perubahan dan mungkin tidak mudah beradaptasi. Bayi dengan tipe temperamen seperti ini kemungkinan besar akan mengalami masalah tidur di masa kanak-kanak.
Seiring bertambahnya usia anak, mereka cenderung tidak mengalami masalah tidur. Ini mungkin karena otak mereka dapat mengelola proses yang diperlukan untuk menenangkan diri di malam hari dengan lebih baik, atau karena mereka lebih mandiri dalam rutinitas sebelum tidur.
- Faktor Psikologis
Peneliti menemukan enam alasan psikologis anak-anak mengembangkan masalah tidur. Tiga di antaranya terkait dengan bagaimana anak-anak bertindak dan merasa, dan tiga lainnya terkait dengan interaksi keluarga. Anak-anak dengan rutinitas waktu tidur yang konsisten cenderung mengalami lebih sedikit masalah tidur dibandingkan mereka yang rutinitasnya tidak konsisten.
Anak-anak dengan masalah kesehatan mental cenderung memiliki lebih banyak masalah tidur, meskipun tidak ada diagnosisnya. Ada dua kelompok masalah yang terkait dengan masalah tidur, yaitu masalah internal (seperti kecemasan dan depresi) dan masalah eksternal (masalah dengan mengikuti aturan dan fokus).
Masalah internal dapat membuat anak lebih sulit untuk tenang dan tertidur, karena tingkat stres yang lebih tinggi. Sementara masalah eksternal dapat membuat aturan dan rutinitas lebih sulit untuk diikuti oleh anak-anak, yang kemudian membuat lebih sulit untuk tidur.
Cara anak-anak dan orang tua berinteraksi juga memiliki peranan penting. Pada malam hari, orangtua yang menemani anaknya hingga tertidur cenderung memiliki anak yang mengalami gangguan tidur. Sebab, orangtua menjadi isyarat agar anak tertidur. Jadi, ketika seorang anak terbangun di tengah malam dan ayah atau ibu tidak ada di sana, sulit baginya untuk kembali tertidur.
- Faktor Lingkungan
Pertama, lebih banyak penggunaan gadget dikaitkan dengan lebih banyak masalah tidur. Ini terutama terjadi ketika anak-anak menggunakan gadget di kamar tidur mereka atau mendekati waktu tidur. Layar gadget dapat mencegah melatonin (hormon tidur) melakukan tugasnya, yaitu menyebabkan kantuk.
Bermain gadget juga dapat membuat pikiran anak-anak tetap waspada, terutama jika mereka sedang bermain game atau menonton acara yang menarik.
Kedua, keluarga dengan pendapatan rendah dan pendidikan rendah cenderung memiliki anak dengan masalah tidur. Ini mungkin bukan akibat langsung dari pendapatan atau pendidikan, tetapi dampak dari keadaan ini, seperti tinggal di lingkungan yang bising atau memiliki orangtua dengan jadwal yang tidak teratur.
Faktor-faktor tersebut memberikan penjelasan utama mengapa masalah tidur terjadi, tetapi tidak terbatas pada itu. Tentunya ada banyak faktor lain yang mungkin bisa jadi penyebab, seperti kondisi tubuh anak yang terlalu lelah, atau mungkin ada gejala gangguan kesehatan yang dirasakan anak.
Setelah sahabat KARA mengetahui faktor-faktor tersebut lantas, apa saja yang perlu sahabat KARA lakukan untuk mempermudah si kecil bisa tidur nyenyak di malam hari? Yuk simak tips ini
- Ciptakan kamar tidur yang nyaman
Sahabat KARA dapat membuat kamar tidur yang nyaman bagi Si Kecil. Misalnya dengan menaruh berbagai barang kesukaan dan mengecat kamar dengan warna favoritnya. Namun, kurangi penggunaan barang elektronik seperti televisi atau gadget di dalam kamar ya! perangkat elektronik tersebut dapat merangsang otak agar selalu terjaga sehingga membuat anak sulit tidur.
- Tetapkan jadwal tidur
Perlu untuk membuat jadwal tidur bagi Si Kecil agar anak terhindar dari insomnia. Harus diketahui, menetapkan jadwal tidur bagi anak harus disesuaikan dengan kebutuhan jam tidur berdasarkan usianya.
- Buat kegiatan sebelum tidur
Sahabat KARA dapat membuat kegiatan seperti membaca buku, mengobrol ringan, membersihkan gigi hingga berdoa sebelum tidur. Lakukan berbagai kegiatan tersebut secara rutin, kalau perlu Sahabat KARA juga menemani anak sampai benar-benar terlelap.
Itu dia berbagai tips yang dapat dilakukan agar membentuk rutinitas tidur yang sehat untuk anak Sahabat KARA!
Sumber foto: Photo by Minnie Zhou on Unsplash