Mungkin Sahabat KARA sering mendengar istilah GTM. GTM sendiri adalah Gerakan Tutup Mulut, yang bermacam bentuknya. Ada yang menutup mulut rapat-rapat, menyemburkan makanan hingga melepeh makanan. GTM inilah yang menghambat nutrisi masuk ke dalam tubuh si kecil.

Penyebab GTM ada berbagai macam, seperti perilaku makan yang tidak benar, rasa bosan pada makanan, sakit, hingga trauma pada makanan tertentu. Tentu, Sahabat KARA perlu mengatasi GTM ini supaya proses pemberian nutrisi berjalan dengan lancar. Ada beberapa tips yang bisa dipraktekan oleh Sahabat KARA.

  1. Membuat kreasi yang unik dan menarik

Bentuk dan warna yang dimakan menjadi salah satu hal yang memicu si kecil mau mengonsumsi makanan tersebut. Misalnya bagaimana membuat kue yang memiliki warna indah, atau telur berbentuk beruang, menjadi dua contoh membuat makanan yang menarik. Jika bingung, Sahabat KARA bisa mengintip resep KARA di http://keluargakara.com/kreasi-dapur-kara/. Ada banyak inspirasi makanan yang cantik dan pastinya sehat.

  1. Makan bersama

Anak sering dibilang sebagai peniru terbaik. Dengan memberi contoh makan bersama di meja dan bagaimana orang tuanya makan dengan baik, ia akan mengikuti. Si kecil juga akan melihat kedua orang tuanya tidak memilih makanan tertentu. Untuk itu, selalu usahakan makan bersama ya setiap ada kesempatan.

  1. Menggunakan cerita yang menarik

Cerita atau dongeng juga termasuk dalam salah satu cara agar anak menyukai makanan yang sehat. Sahabat KARA bisa menggunakan karakter favorit si kecil untuk membuatnya tertarik pada makanan yang sehat. Proses makan akan berlangsung semakin seru tentunya.

  1. Melibatkan si kecil dalam proses di dapur

Keterlibatan anak pada proses bersama ibu di dapur, akan menumbuhkan semangat serta rasa penasaran untuk mengenal lebih dekat. Biarkan si kecil mengamati bagaimana proses mengolah bahan mentah menjadi masakan yang enak. Biarkan juga si kecil membantu sedikit-sedikit. Dengan teknik ini, si kecil akan lebih dekat dengan pola makan sehat.

Membuat si kecil menyukai makanan yang sehat tentu butuh waktu. Tapi kebiasaan tersebut perlu dirutinkan agar si kecil terbiasa mengonsumsi yang sehat serta tumbuh dengan baik.

Share